Uri: The Surgical Strike (2019)
Rilis
11 Januari 2019
Negara
India
Bahasa
Hindi
Sutradara
Aditya Dhar
Produser
Ronnie Screwvala
Pemeran
Vicky Kaushal, Yami Gautam, Mohit
Raina, Paresh Rawal, Kirti Kulhari
Sinematografi
Mitesh Mirchandani
Music
Shashwat Sachdev
Distributor
Zee Studios.
Plot Uri
Diawali serangan bulan Juni 2015 terhadap
konvoi pasukan India di Chandel Manipur oleh milita NSCN (K), Mayor
Vihaan bersama unitnya termasuk saudara iparnya Mayor Karan menyusup
menyerang militan Timur Luar dan membunuh pemimpin mereka. Usai misi
tersebut Perdana Menteri India mengucapkan selamat.
Saat makan malam Vihaan meminta pensiun dini sebab dia ingin
dekat dengan Ibunya yang telah menderita Alzheimer, dan Perdana Menteri
menawarkannya pekerjaan di New Delhi dekat dengan Ibunya daripada pensiun
sehingga Vihaan setuju. Vihaan mengambil pekerjaan di Markas Staf Pertahanan
Terpadu dan dia menghabiskan waktu bersama keluarga.
Pada serangan Pathankot, perawat Jasmine D'Almeida ditugaskan
merawat Ibu Vihaan. Vihaan bertemu pilot Angkatan Udara, Letnan Seerat Kaur
yang berusaha membuktikan patriotismenya terhadap suaminya yang telah meninggal
yang merupakan perwira militer yang tewas dalam serangan tersebut. Suatu ketika
Vihaan kehilangan ibunya dan menyalahkan Jasmine.
Ibu Vihaan ditemukan di bawah jembatan dan Jasmine
menjelaskan dirinya sebagai seorang agent Inteligen. Hal ini mengungkapkan
keluarga prajurit pasukan khusus diberi keamanan sebab ancaman dari teroris. 19
September 2016, 4 gerilyawan bersenjata menyerang markas brigade di Uri, Jammu
dan juga Kashmir, menewaskan 19 pasukan.
Para teroris
terbunuh namun Karan meninggal dalam ledakan sebab tdiak sengaja menarik
pin melekat di senapan teroris yang dia ambil.
Keluarga menjadi hancur salah satunya Vihaan. Kementrian memutuskan
mengambil
tindakan tegas pada pelaku serangan. Vihaan meninggalkan pekerjaan dan
menuju
pangkalan Komando Utara Udhampur.
Vihaan meminta head staff Angkatan Darat yaitu Jendera Arjun
ntuk menghitungnya dalma operasi yang telah dia setujui. Vihaan memilih pasukan
komando elit Ghatak. Vihaan memberi tahu mereka tidak menggunakan telepon dan
menyamarkan misi sebagai latihan pelatihan. Selama perencanaan, Govind
memanfaatakn ISRO, DRDO, dan RAW.
Dia pergi menemui Brian D'Souza kepala DRDO, dia
berkesempatan bertemu seorang magang Ishaan yang mengembangkan drone bernama
Garuda. Melalui bantuan drone dan gambar satelit, mereka mendapati lokasi dari
kamp pelatihan para teroris. Jasmine menjelaskan nama aslinya yaitu Pallavi
kepada Vihaan.
Selama Interogasi, Vihaan dan Pallavi memperoleh informasi
penangan serangan. Dia memilih Seerat menjadi pilotnya. Govind menyarankan
mengintensifkan penembakan artileri di perbatasan guna gangguan. Para komando
juga memulai pelatihan. 28 September, pasukan komando berangkat melakukan
pemogokan di Paskitan Administered Kasmir dengan helikopter.
Selama misi, helikopter Vihaan dipaksa tidak melewati Garis
Kontrol sebab Intelijen terbaru dari mata-mata di Pakistan, Angkatan Darat
Pakistan mengerahkan Radar Peringatan Dini "AWAC" berbasiskan Surface
to Air Missiles System guna menjatuhkan helikopter mereka.
Dia dan tim
berimprovisasi berjalan kaki melalui gua. Tim berhasil menyusup membunuh semua teroris di 2 landasan
peluncuran. Tim Komando lain juga membunuh semua teroris. Vihaan membunuh
Jabbar dan Idris, pelaku serangan Uri. Polisi setempat disiagakan dan pasukan
Komando kekurangan amunisi. Dalam perjalanan kembali, mereka dihujani tembakan
dari bunker senapa mesin terdekat dan juga helikopter Angkatan Udara Pakistan
yang diacak guna mencegat dari tim Vihaan.
Letnan penerbangan datang menyelamatkan mereka, menembakkan
kembali keduanya terhadap kapal perang Pakistan sehingga mengusirnyadan juga
menghilangkan bunker senapa mesin. Tim berhasil melintasi LoC di sisi India.
Vihaan mendarat di Staisun Angkatan Udara Hindon. Film berakhir dengan Vihaan,
Govind, Pallavi dan pasukan Komando bahagia dan makan malam dengan perdana
menteri.

0 Komentar